Newtizen.com – Mantan Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Sumber Daya sekaligus ekonom senior Rizal Ramli tak henti membuat langkah kontriversi. Belakangan, yang terbaru bersama Amin Rais mantan aktivis tersebut geruduk Gedung KPK untuk meyampaikan sejumlah tuntutan. Senin (21/08).
Kedatanganya bersama Amin Rais menutut agar KPK mengusut kasus korupsi di era Presiden Jokowi. Namun diketahui kedatanganya bersama rombongan tak ditemui oleh unsur pimpinan KPK.
“Saya, kita semua, sebelum datang ke sini, punya niat baik dan harapan baik bahwa KPK, pimpinan bisa bertemu dengan kami. Tapi mereka ketakutan, ketemu saja enggak punya nyali,” kata Rizal Ramli. Dikutip dari suara.com (21/08).
Baca juga
Budiman Sudjatmiko Resmi Dipecat PDIP, Imbas Sikapnya Mendukung Prabowo Subianto
Berikut profil singkat mantan Menko sekaligus ekonom senior tersebut:
Nama: Rizal Ramli
Tanggal Lahir: 4 Agustus 1954
Pendidikan: Rizal Ramli meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia dan kemudian melanjutkan studi di Universitas Illinois, Urbana-Champaign, di Amerika Serikat, di mana ia meraih gelar Ph.D. dalam bidang ekonomi.
Karier: Rizal Ramli telah memiliki karier yang panjang dan beragam, baik di dunia akademis maupun dalam lingkup pemerintahan. Beberapa posisi penting yang pernah diembannya adalah:
- Akademisi: Rizal Ramli adalah seorang akademisi di bidang ekonomi sebelum terjun ke dunia pemerintahan. Ia memiliki pengetahuan yang mendalam tentang ekonomi dan masalah-masalah ekonomi global.
- Menteri: Ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Kabinet Gotong Royong Indonesia pada tahun 2000-2001. Pada masa itu, ia aktif memimpin kebijakan ekonomi negara.
- Pengamat Ekonomi: Selain itu, Rizal Ramli juga dikenal sebagai pengamat ekonomi yang kerap memberikan analisis dan pandangannya terhadap isu-isu ekonomi, baik dalam skala nasional maupun global.
- Penulis: Ia juga telah menulis beberapa buku dan artikel tentang ekonomi dan isu-isu sosial-politik.
- Kontroversi: Rizal Ramli terkenal karena kritiknya terhadap kebijakan ekonomi dan pemerintahan. Pendapatnya yang tajam dan sering kontroversial membuatnya menjadi tokoh yang banyak diperbincangkan di media.
Tinggalkan Balasan