Newtizen.com – Pesta Demkrasi di awal 2024 sudah semakin dekat, diperkirakan uang beredar akan naik cukup tinggi.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andry Asmoro menyampaikan selama empat bulan sebelum pemilu dan satu bulan setelah pemilu, tren sejak Pemilu 2004 selalu meningkat.
“Pada 2014 Rp165,5 triliun, 2019 segitu [Rp189,7 triliun] dan ini naik Rp20 triliun – Rp30 triliun. Tahun ini [Pemilu 2024] bisa naik lebih kencang,” ungkapnya dalam Media Gathering Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia 2023 secara daring, dikutip dari ekonomi.bisnis.com, Selasa (19/12).
Kemudian pada pemilihan presiden pada 2014, posisi meningkat hingga Rp165,5 triliun, sementara pada 2019 naik hingga Rp189,7 triliun. Artinya, bila sesuai dengan proyeksi Asmo, uang beredar pada pemilu 2024 akan naik lebih tinggi dari sebelumnya, akan tembus setidaknya di angka Rp219,7 triliun.
Baca juga
Keluhkan Serapan Danais oleh Para Lurah, Sultan HB X: Malah Dibalekke
Dewan Redaksi Media Group Abdul Kohar menyoroti fenomena ini dengan menulis opini di metrotvnews.com (29/11), berjudul Rezeki Nomplok Pemilu. Berikut sedikit kutipan dari opini tersebut yang menggambarkan pandangan beliau tentang peredaran uang saat pemilu.
Seorang teman mengirim pesan melalui Whatsapp ke telepon saya. Isinya mengkritik orang-orang yang asal mengkritik bahwa penyelenggaraan pemilu itu hanya menghambur-hamburkan uang negara. Biaya penyelenggaraan Pemilu 2024 yang mencapai lebih dari Rp70 triliun kerap dijadikan sandaran kritik sebagian orang.
Sang teman yang kebetulan punya bisnis pembuatan spanduk dan baliho kecil-kecilan ini justru menilai sebaliknya. Ada berkah besar bagi pelaku usaha mikro, kecil, menengah seperti dirinya yang datang dari perhelatan pemilu, pilpres, apalagi pilkada serentak. Rezeki nomplok yang tidak selamanya tiba, bisa menggerojok dalam durasi singkat musim pemilu.
Baca juga
2024 Jokowi Naikkan Lagi Cukai Rokok Sebesar 10 Persen
“Masa hanya pengusaha sawit, batu bara, dan petani cabe saja yang boleh menikmati durian runtuh. Kami, para UMKM juga butuh musim semi rezeki nomplok. Jadi, pemilu dan pilpres serta pilkada itulah rezeki kami,” tulis teman saya.
Saya belum sempat membalas pesan WA itu kecuali sekadar memberi emotikon satu jempol tanda sepakat. Musim pemilu, terlebih ketika periode kampanye datang, memang mendatangkan berkah bagi geliat ekonomi masyarakat di bawah.
(Redaksi)
Tinggalkan Balasan