Mengisi Waktu Libur NATARU, Dengan Berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg

Posted by

Newtizen.com – Bingung nyari tempat liburan akhir tahun? Spill rekomendasi tempat yang edukatif dan seru di Kota Jogja. Teman-teman dapat berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg, tempat yang menjadi saksi bisu dari peristiwa-peristiwa bersejarah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kilas sejarah Benteng Vredeburg dibangun pada tahun 1760, awalnya benteng merupakan bangunan yang sederhana. kemudian pada tahun 1767 benteng ini di bangun ulang hingga menjadi bangunan yang lebih kuat.

Pintu Masuk Museum Benteng Vredeburg (24/12/2024)

Bangunan Koloni Hindia Belanda ini selesai dibangun pada tahun 1787, kemudian diresmikan menjadi benteng kompeni dengan nama Rustenburgh yang memiliki arti “tempat istirahat”. Benteng Rustenburgh dari waktu ke waktu mengalami perkembangan namun pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa bumi sehingga benteng perlu perbaikan. Selesainya pemugaran oleh Gubernur Daendels, nama Benteng Rustenburgh diubah yang kemudian berganti menjadi Benteng Vredeburg yang artinya “perdamaian”.

Baca Juga

PBMM Mitra Anak Sejati Selenggarakan Workshop Softskills untuk Meningkatkan Kemampuan Kecakapan Hidup Siswa SMK

Wisatawan yang berkunjung ke benteng ini dapat langsung menikmati Museum Benteng Vredeburg. Beberapa hal diantaranya menjadi wadah edukasi dan pengetahun mengenai sejarah Kolonial Belanda di Indonesia, memahami peran benteng dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Jam operasional Benteng Vredeburg dibuka hari Senin hingga Kamis mulai dari jam 08.00 WIB s/d 20.00 WIB dan pada hari Jumat – Minggu dari jam 08.00 WIB s/d 22.00 WIB. Harga tiket masuk pun sangat terjangkau, dan terbagi menjadi beberapa kategori. Pada hari Senin hingga Kamis kategori anak-anak maksimal 12 Tahun dengan harga tiket Rp10.000, kemudian kategori dewasa dengan tiket Rp15.000, serta kategori foreigner atau orang asing dengan harga tiket Rp30.000. Pada hari Jumat sampai Minggu dari jam 08.00 WIB sampai 15.30 WIB, kategori anak-anak dengan harga tiket Rp15.000, kemudian kategori dewasa dengan harga tiket Rp20.000, dan kategori foreigner dengan harga tiket Rp40.000. Pengunjung dapat membeli tiket langsung ditempat yang telah disediakan yaitu di depan Museum Benteng Vredeburg dengan metode pembayaran non-cash atau pembanyaran melalui debit, Qris, maupun payment lainnya. Ponit yang perlu dicatat, selain pembayaran non-cash maka pengunjung tidak dapat membeli tiket masuk sehingga bagi teman-teman yang akan mengunjungi museum tersebut harus menyediakan uang non-cash.

Museum Benteng Vredeburg memiliki Ruang Diorama yang dibagi menjadi 4 macam, antara lain ruang Diorama 1 yang menyajikan peristiwa penting terkait perjuangan Bangsa Indonesia sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945. Pada ruangan tersebut pengunjung dapat memperhatikan berbagai peristiwa yang menggambarkan semangat kaum intelektual muda dalam upaya mengangkat bentuk perlawanan baru yang dilakukan oleh pemuda pribumi terhadap kolonialisme bangsa asing, periode yang disajikan mulai masa Perang Diponegoro (1825-1830) hingga masa kedudukan Jepang (1942-1945), namun pengunjung belum diperbolehkan masuk ruangan karena sedang mengalami pembenahan pada Ruang Diorama 1. Kemudian ruang Diorama 2, menyajikan peristiwa-peristiwa penting mulai dari awal Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai Agresi Militer Belanda I (1947). Pada ruang Diorama 3, menyajikan peristiwa sejarah yang terdiri dari peristiwa hijrahnya pasukan Divisi Siliwangi dari Jawa Barat ke Yogyakarta (1948) Serangan 1 Maret (1949) hingga terbentuknya Republik Indonesia Serikat (1949). Ruang Diorama 4, menyajikan peritiwa pemilu pertama Yogyakarta (1951), peristiwa G 30 S/ PKI di Yogyakarta (1965), hingga amanat Soeharto tentang P4 (Pedoman Penghayatan Pengalaman Pancasila) di Universitas Gadjah Mada (1974).

Selain ruang Diorama, Museum Benteng Vredeburg juga memiliki taman bermain. Untuk anak-anak usia dibawah 12 tahun difasilitasi ruang anak agar lebih mudah mengenal Museum Benteng Vredeburg dengan menggambar, mewarnai, dan permainan lainnya. Pengunjung juga dapat mengabadikan momen bersama keluarga karena banyak tempat-tempat yang cocok untuk berswa foto. Selain itu dibelakang Museum Benteng Vredeburg terdapat Kafe Rustenburg dimana para pengunjung dapat beristirahat setelah selesai mengelilingi museum.

Baca Juga

Daftar Kota – Kota Tertua di Indonesia

Catatan yang perlu diperhatikan ketika berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg ialah mematikan flash kamera handpone saat pengambilan gambar benda/lukisan pada museum tersebut. Karena dapat merusak benda-benda bersejarah yang tentunya selalu dijaga dan dirawat dengan baik. Selain itu pengunjung juga diharapkan dapat menjaga kebersihan ketika sedang di dalam museum.

Dengan mengunjungi Museum Benteng Vredeburg, kita akan tau pentingnya belajar sejarah. Dengan sejarah kita dapat belajar dari masa lampau, mengembangkan pemikiran kritis, dan membuat keputusan yang bijak dimasa yang akan datang. Mari kita rawat, jaga serta lestarikan warisan budaya Indonesia yang sangat berharga ini.

Ervi Nurkholisah, Mahasiswa IKIP PGRI Wates


Eksplorasi konten lain dari

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Rekomendasi untuk anda

Tinggalkan Balasan